Sajian Tari Massal Akan Meriahkan Pembukaan Porprov Suasana latihan tari massal di gedung Serapo LPKK yang dipersiapkan untuk pembukaan Porprov 2006 Photo: Agri
Para penari dari berbagai kelompok seni budaya di Kukar turut dilibatkan dalam tari massal Ragam Panorama Odah Etam Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 15/10/2006 17:51 WITA
Pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur III Tahun 2006 di ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong, pada 25 November mendatang tampaknya bakal berjalan meriah. Pasalnya, sebuah sajian tari massal akan mengisi pembukaan yang berlangsung di Stadion Rondong Demang tersebut.
Tari massal bertajuk Ragam Panorama Odah Etam yang digarap Lembaga Pembinaan Kebudayaan Kutai (LPKK) bersama komunitas seni budaya se-Kukar ini akan melibatkan sedikitnya 400 orang penari dan 500 personel konfigurasi.
Para pendukungnya berasal dari berasal dari kelompok seni, sanggar tari maupun paguyuban yang ada di Kukar seperti dari Sanggar Tari Lanjong, Cahaya, Karya Budi, Maju Karya, Bengkel Seni Kukar, Bina Teater Kutai, Teater Seni, Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Paguyuban Banyuwangi dan beberapa paguyunan seni budaya lainnya. Dan khusus konfigurasi, akan melibatkan pelajar SLTP/SLTA yang ada di Tenggarong.
Aksi para musisi Tenggarong saat mengiringi latihan tari massal Photo: Agri | | |
Demikian hal tersebut disampaikan Ketua LPKK Drs H Syamsul Khaidir MMPD usai acara Buka Puasa Bersama pengurus LPKK, panitia dan para pendukung tari massal Ragam Panorama Odah Etam di gedung Serapo LPKK, Tenggarong, Jum'at (13/10) lalu.
"Kita ingin menampilkan kekayaan seni budaya di Kukar serta kebersamaan masyarakatnya yang begitu heterogen sejak jaman kerajaan Kutai dulu. Jadi tak hanya Kutai dan Dayak saja, kesenian etnis lain pun turut kita tampilkan dalam garapan tari massal ini seperti dari Jawa, Bugis atau pun etnis lainnya," ujar Syamsul Khaidir.
Bahkan, lanjut Syamsul Khaidir, kebersamaan pun telah ditunjukkan dalam proses awal penggarapan tari massal ini. "Kami mengundang seluruh koreografer dari sanggar-sanggar seni, perwakilan paguyuban maupun para musisi untuk bersama-sama menggarap tari massal ini. Hasilnya sungguh luar biasa, karena terlihat sekali kekompakan seniman-seniman kita," kata praktisi teater di Tenggarong ini.
Ketua LPKK H Syamsul Khaidir (kanan) saat memimpin doa pada acara buka puasa bersama di gedung Serapo LPKK Photo: Agri | | |
Dikatakan Syamsul Khaidir, persiapan tari massal terus dilakukan sejak awal puasa lalu. Latihan awal semula hanya melibatkan para pelatih tari dan asisten pelatih dari masing-masing sanggar seni untuk mengimplementasikan konsep yang telah dirumuskan bersama-sama.
"Setelah itu, baru lah seluruh anggota masing-masing kelompok-kelompok seni ini dilibatkan untuk latihan bersama di gedung Serapo LPKK. Karena bertepatan dengan bulan puasa, latihan dilakukan pada malam hari usai salat Tarawih yakni pada Minggu malam hingga Selasa malam, kemudian pada Jum'at malam," ujarnya.
Dan sebagai wujud untuk menjaga rasa kebersamaan tersebut, tambah Syamsul Khaidir, pihak LPKK kemudian menggelar kegiatan Buka Puasa Bersama dengan para penari, pelatih, serta pengurus LPKK yang terlibat dalam garapan tari massal tersebut. "Kegiatan ini tak lain adalah untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakan serta agar pihak yang terlibat dapat mengenal satu sama lain," pungkas Syamsul Khaidir. (win)
|