Semangat Baru PT Tunggang Parangan Untuk Berikan PAD Bagi Kukar Dirut PT Tunggang Parangan Kutai Kartanegara (Perseroda), Awang Muhammad Luthfi Photo: Agri
KutaiKartanegara.com - 03/06/2022 23:02 WITA
Sempat mati suri dan bahkan nyaris dipailitkan, badan usaha milik Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) yang baru saja berubah menjadi perseroan terbatas, PT Tunggang Parangan Kutai Kartanegara, kini mulai bangkit dan melangkah pasti.
Tidak mudah memang. Apalagi Pemkab Kukar selaku pemilik saham 100% PT Tunggang Parangan tidak lagi memberikan penyertaan modal kepada pihak manajemen baru yang dikomandani Awang Muhammad Luthfi itu.
Ya, sejak dilantik pada 27 Desember 2021, Awang Muhammad Luthfi dan jajaran direksi PT Tunggang Parangan lainnya harus bekerja keras menyusun strategi bisnis baru guna menyelesaikan tunggakan pajak maupun tunggakan pesangon bagi puluhan mantan karyawan lama.
"Selama 3 bulan kita lakukan konsolidasi, dari yang awalnya mati suri kini menjadi hidup. Dan alhamdulillah kita bisa menyelesaikan pajak yang terkatung-katung selama bertahun-tahun. Kemudian secara bertahap kita akan selesaikan pesangon bagi karyawan 3 periode sebelumnya. Ini memang kerja berat, tapi insya Allah semuanya akan berjalan," ujar Luthfi di hadapan awak media, Kamis (02/06/2022) siang.
Luthfi menegaskan, manajemen PT Tunggang Parangan Kutai Kartanegara akan bekerja secara profesional meski tidak terlalu banyak personil di jajaran direksi.
"Konsepnya sama seperti luar negeri. Perusahaan ini berbasis kuat sekali, kita punya website, tim digitalnya sudah ada, tim bisnisnya ada empat," terangnya.
Ditambahkan Luthfi, pihaknya telah menjalin kersa sama dengan sejumlah perusahaan baik di dalam maupun luar negeri, khususnya dari Amerika Serikat dan Singapura.
Sementara kerja sama dalam negeri yang telah dijalani adalah dengan perusahaan BUMN, PT Pelindo dan banyak lagi. "Kita juga berencana bekerja sama dengan perusahaan tambang, termasuk mengakuisisi tambang," katanya.
Sempat mati suri dan bahkan nyaris dipailitkan, badan usaha milik Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) yang baru saja berubah menjadi perseroan terbatas, PT Tunggang Parangan Kutai Kartanegara, kini mulai bangkit dan melangkah pasti.
Tidak mudah memang. Apalagi Pemkab Kukar selaku pemilik saham 100% PT Tunggang Parangan tidak lagi memberikan penyertaan modal kepada pihak manajemen baru yang dikomandani Awang Muhammad Luthfi itu.
Ya, sejak dilantik pada 27 Desember 2021, Awang Muhammad Luthfi dan jajaran direksi PT Tunggang Parangan lainnya harus bekerja keras menyusun strategi bisnis baru guna menyelesaikan tunggakan pajak maupun tunggakan pesangon bagi puluhan mantan karyawan lama.
"Selama 3 bulan kita lakukan konsolidasi, dari yang awalnya mati suri kini menjadi hidup. Dan alhamdulillah kita bisa menyelesaikan pajak yang terkatung-katung selama bertahun-tahun. Kemudian secara bertahap kita akan selesaikan pesangon bagi karyawan 3 periode sebelumnya. Ini memang kerja berat, tapi insya Allah semuanya akan berjalan," ujar Luthfi.
Luthfi menegaskan, manajemen PT Tunggang Parangan Kutai Kartanegara akan bersikap profesional meski tidak terlalu banyak personil di jajaran direksi.
"Konsepnya sama seperti luar negeri. Perusahaan ini berbasis kuat sekali, kita punya website, tim digitalnya sudah ada, tim bisnisnya ada empat," terangnya.
Ditambahkan Luthfi, pihaknya telah menjalin kersa sama dengan sejumlah perusahaan baik di dalam maupun luar negeri, khususnya dari Amerika Serikat dan Singapura.
Sementara kerja sama dalam negeri yang telah dijalani adalah dengan perusahaan BUMN, PT Pelindo dan banyak lagi. "Kita juga berencana bekerja sama dengan perusahaan tambang, termasuk mengakuisisi tambang. Kita sedang bernegosiasi. Pertanyaannya, bagaimana modalnya? Itu sedang kami garap. Tidak modal pemerintah daerah, tapi perusahaan akan berkolaborasi melalui sebuah konsorsium," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, PT Tunggang Parangan juga akan bekerja sama dengan perusahaan luar negeri membangun Kukar Berbasis Digital yang akan diluncurkan pertengahan tahun ini. "Rencananya untuk Tenggarong dulu akan punya jaringan wifi dengan teknologi 6G. Sekarang ini perangkatnya sedang disiapkan," kata Luthfi lagi.
Usaha lain yang akan segera dikelola adalah retribusi bagi kapal yang melintasi perairan sungai Mahakam di jembatan Martadipura, Kota Bangun, setelah sebelumnya dilakukan terhadap kapal yang melewati jembatan Kartanegara di Tenggarong.
"Kalau sebelumnya kita bicara soal jembatan di Tenggarong, bulan depan kita sudah masuk ke jembatan di Kota Bangun. Pengelolaannya dilakukan bersama BUMN berupa kapal pandu dan assist. Karena selama ini dikelola oleh KSOP dan Pelindo. Kita sudah selesaikan MOU, dan sudah dapat persetujuan dari Kementerian dan KSOP, jadi efektif bulan Juli di Kota Bangun sudah bisa dikelola," ungkapnya.
Pria berkacamata ini optimis PT Tunggang Parangan akan terus berkembang di masa mendatang sehingga mampu memberikan kontribusi positif kepada daerah berupa peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Nanti kami akan memberikan PAD kepada Pemerintah Daerah yang diserahkan langsung kepada Bapak Bupati. Jadi untuk pertama kalinya Tunggang Parangan memberikan PAD. Nanti pembukuannya akan ditutup dulu, kita bisa buat PAD. Tidak seberapa besar, tapi ini bukti bahwa kita bisa," ujarnya bersemangat. (win)
|