Heboh! 28 Nisan Kuburan Bekotok Diobrak-Abrik Garis polisi yang dipasang petugas Polsek Tenggarong masih terbentang di lokasi pengrusakan nisan di kuburan Bekotok, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong Photo: Agri
Salah satu keluarga ahli waris mendatangi makam keluarganya yang sempat diobrak-abrik oleh pelaku sakit jiwa Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 14/03/2017 00:50 WITA
Kuburan musiimin Bekotok di Jalan Long Bagun, RT 43 Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong, pada Minggu (12/03) sore menjadi sasaran pengrusakan oleh seorang pria, sebut saja Jontor (36).
Pria berstatus duda ini mengobrak-abrik sedikitnya 28 nisan di kuburan tersebut, terdiri dari 15 makam dewasa dan 13 makam anak-anak.
Jontor pun akhirnya harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah dilaporkan oleh warga sehari setelah kejadian.
Tanpa perlawanan, Jontor kemudian dijemput petugas Polsek Tenggarong, Senin (13/03) pagi sekitar jam 09.00 WITA di rumah kediamannya yang berada di Jalan Triyu, RT 42 Kelurahan Loa Ipuh.
"Pelaku ternyata seorang pengidap gangguan jiwa. Dia pernah 2 kali masuk rumah sakit jiwa," kata Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Fadillah Zulkarnaen melalui Kapolsek Tenggarong, MD Djauhari.
Sesuai ketentuan Pasal 44 KUHP, Jontor tak dapat diproses secara hukum lantaran menderita sakit jiwa. "Yang bersangkutan kami serahkan kepada pihak Dinas Sosial untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Ketika ditanya motif mengapa melakukan pengrusakan nisan, lanjut Djauhari, pelaku berdalih hendak memperbaiki kuburan-kuburan tersebut karena dinilai sudah tidak layak lagi.
Ditambahkan Djauhari, insiden pengrusakan nisan di kuburan Bekotok oleh Jontor pertama kali diketahui seorang warga Jalan Mangkuraja bernama Gunawan pada Minggu sore sekitar jam 16.00 WITA.
Gunawan kemudian memberitahukan hal itu kepada penjaga makam bernama Supardi (54). Penjaga makam kemudian bergegas mendatangi kuburan, namun Jontor langsung kabur setelah Supardi tiba.
Hanya saja Jontor meninggalkan barang bukti berupa sebuah linggis sepanjang 40 cm, sebuah palu dan sepasang sarung tangan di kuburan. "Barang bukti tersebut juga telah kita amankan," imbuhnya.
Terpisah, Supardi selaku penjaga makam mengaku langsung melaporkan peristiwa pengrusakan makam tersebut kepada Ketua RT 43.
"Setelah kejadian, sempat rame di sini (kuburan-red). Warga semula hendak mendatangi pelaku, namun karena informasinya pelaku itu sakit jiwa, maka kita serahkan kepada polisi untuk menangani," ujarnya.
Ditambahkan Supardi, dirinya dibantu warga baru membenahi makam-makam yang dirusak itu Senin pagi kemarin setelah polisi selesai melakukan olah TKP. "Kami baru membenahi makam ini sekitar jam 09.00 WITA," terangnya. (win)
|