Kebakaran Besar di Tenggarong, Satu Bocah Perempuan Tewas Terpanggang Petugas SAR gabungan melakukan evakuasi jasad Siti Maria Ulfa alias Maulida (9) yang tewas terpanggang dalam kebakaran hebat di Tenggarong, Selasa (13/12) sore Photo: Agri
Petugas SAR BPBD Kukar membawa jasad korban menuju RSUD AM Parikesit Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 13/12/2016 21:37 WITA
Kebakaran hebat melanda kawasan pemukiman padat penduduk di Jalan Gunung Pegat, Gang Beringin II, RT 35 Kelurahan Melayu, Tenggarong, Selasa (13/12) siang.
Dari data sementara yang dihimpun pihak RT 35 Kelurahan Melayu, kebakaran ini menghanguskan 18 bangunan tempat tinggal warga, terdiri dari 12 rumah tunggal dan 6 buah rumah bangsalan.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara (Kukar) mengerahkan 9 unit mobil pemadam untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi sekitar pukul 14.00 WITA ini.
Petugas PMK dibantu masyarakat, relawan serta petugas TNI/Polri harus bekerja keras untuk mengatasi amukan si jago merah yang berkobar hebat akibat kencangnya hembusan angin. Apalagi bangunan pemukiman tersebut kebanyakan terbuat dari kayu yang sangat mudah terbakar.
Api akhirnya berhasil dikuasai sekitar pukul 16.00 WITA. Selain menghanguskan belasan rumah, kebakaran ini ternyata telah merenggut nyawa seorang bocah perempuan bernama Siti Maria Ulfa (9) yang juga akrab dipanggil dengan nama Maulida. Bocah malang ini ditemukan tewas terpanggang di dalam WC.
Seorang warga mengamati kepulan asap dan api kecil yang masih berkobar di area pemukiman Jalan Gunung Pegat Gg Beringin Dua yang ludes terbakar Photo: Agri
Menurut Kapolres Kukar AKBP Fadillah Zulkarnaen melalui Kapolsek Tenggarong AKP MD Djauhari, korban yang tewas dalam kebakaran ini adalah seorang anak berkebutuhan khusus yakni pengidap autisme.
"Korban tak berhasil diselamatkan dalam musibah kebakaran ini. Menurut informasi pihak keluarga, korban adalah seorang pengidap autisme," kata Djauhari.
Ditambahkan Djauhari, petugas masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Dari keterangan beberapa saksi, lanjutnya, api berasal dari sebuah rumah bangsalan 7 pintu milik H Sofiyanur, tepatnya di petak bangsalan yang disewa Hasbi, atau bapak dari Maulida.
"Menurut salah seorang saksi yakni Abdul Sahid, semula dirinya mendengar ada teriakan kebakaran. Saat saksi keluar dari rumah, dia melihat terdapat api berkobar pertama kali dari petak rumah bangsalan yang disewa Hasbi," ungkapnya.
Sementara dikatakan Ketua RT 35 Kelurahan Melayu, Ahmad Nabhan, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap korban kebakaran. "Dari data sementara, jumlah bangunan yang terbakar mencapai 18 bangunan, terdiri dari 12 rumah tunggal dan 6 rumah bangsalan," ujarnya.
Menurut Nabhan, pihaknya masih terus melakukan pendataan terhadap jumlah bangunan yang terbakar, termasuk mendata para korban kebakaran. "Kami bersama pihak Kelurahan Melayu juga telah mendirikan Posko Kebakaran di Jalan Gunung Pegat untuk memudahkan pendistirbusian bantuan untuk para korban," terangnya. (win)
|