Sempat Vakum 3 Tahun, Car Free Day Tenggarong Digiatkan Kembali Setelah vakum selama 3 tahun, program Car Free Day di kota Tenggarong kembali diaktifkan Photo: Humas Kukar/Hayru Abdi
Bupati Rita Widyasari melakukan penarikan undian doorprize pada peluncuran CFD Tenggarong Photo: Humas Kukar/Hayru Abdi
|
KutaiKartanegara.com - 07/11/2016 00:07 WITA
Setelah vakum selama 3 tahun, program Car Free Day (CFD) alias Hari Tanpa Kendaraan Bermotor kembali digiatkan di ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong.
Mulai aktifnya program CFD ini diluncurkan secara resmi oleh Bupati Kukar Rita Widyasari bersama para pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) di Tenggarong, Minggu (06/11) pagi.
Adapun kawasan jalan yang digunakan untuk program CFD ini adalah Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan KH Akhmad Muksin, tepatnya dari ujung bundaran Jembatan Aji Imbut, Creative Park, hingga depan Jembatan Repo-Repo.
Program CFD sebenarnya dilaksanakan pertama kali di Tenggarong pada bulan Juni 2013. Namun kegiatan yang dipusatkan di Jalan Wolter Monginsidi kurang diminati masyarakat umum.
Lantas, Pemkab Kukar bekerjasama dengan Polres Kukar berinisiatif untuk kembali mengaktifkan CFD dengan memindahkan lokasi ke kawasan sekitar Creative Park hingga Jembatan Repo-Repo. Uji coba pun dilakukan sejak hari Minggu tanggal 23 Juli lalu.
"Pada masa uji coba sejak 3 bulan lalu itu, semua kendaraan bermotor tak diperkenankan melintas mulai pukul 06.00 WITA hingga 10.00 WITA. Semakin lama, minat masyarakat untuk berolahraga dengan memanfaatkan CFD ternyata semakin meningkat," kata Kapolres Kukar AKBP Fadillah Zulkarnaen.
Bupati Kukar Rita Widyasari menyaksikan berbagai atraksi yang disuguhkan pada peluncuran CFD Tenggarong Photo: Humas Kukar/Hayru Abdi
Bupati Rita Widyasari didampingi Dandim 0906/TGR dan Kapolres Kukar melepaskan balon menandai diluncurkannya CFD Tenggarong Photo: Humas Kukar/Hayru Abdi | | |
Ditambahkan Fadillah, lokasi CFD yang berada di kawasan sekitar Creative Park hingga Jembatan Repo-Repo memang sangat mendukung dan strategis untuk dijadikan tempat berolahraga.
Di samping lalu lintasnya belum terlalu padat, lanjutnya, pemandangan sungai Mahakam dan Pulau Kumala juga menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk berolahraga di kawasan tersebut.
Menurut Fadillah, selain untuk melakukan kegiatan berolahraga dan aktifitas menyenangkan lainnya, CFD di Tenggarong juga sangat potensial untuk mendorong kreativitas dan peningkatan ekonomi masyarakat. Caranya, dengan mengakomodir para pelaku usaha untuk menjajakan dagangannya.
Sementara dikatakan Bupati Rita Widyasari, program CFD merupakan salah satu upaya untuk mengurangi emisi dari kendaraan bermotor yang mencemari udara, dan berakibat pada pemanasan global.
Meski dilakukan hanya beberapa jam, lanjutnya, CFD dapat mengurangi polusi, dan juga menyehatkan karena diisi dengan kegiatan berolahraga. Baik bagi yang hanya sekedar berjalan kaki bersama keluarga, atau mengisi CFD dengan kegiatan menyenangkan lainnya.
"Daerah lain sudah banyak yang menerapkan CFD. Meski kita baru memulai lagi, biar terlambat yang penting ada niat baik kita agar CFD terus berlanjut setiap hari Minggu," ujarnya.
Bupati Kukar pun mengimbau kepada warga agar tak hanya meninggalkan kendaraan bermotor saat berlangsungnya CFD, namun juga tidak merokok selama CFD. "Kita ingin udara bersih, jadi yang ikut CFD juga jangan merokok," harapnya.
Kegiatan peluncuran CFD kemarin pagi dimeriahkan pula dengan hiburan band serta kegiatan olahraga berupa senam zumba. Selain itu, juga dilakukan pengundian aneka doorprize alias hadiah hiburan bagi pengunjung yang beruntung. (win/her)
|