Dua Kubu Mahasiswa Unikarta Nyaris Bentrok
Mahasiswa Kelas Khusus FKIP Unikarta menggelar aksi mendukung pengangkatan kembali Syaukani HR sebagai Rektor Unikarta Photo: Yanda
|
KutaiKartanegara.com - 17/02/2005 16:42 WITA
Situasi 'Kampus Ungu' Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) semakin memanas hari ini pasca direvisinya Statuta Unikarta berikut pengangkatan kembali mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Drs H Syaukani HR MM sebagai Rektor Unikarta.
Apalagi dua kubu mahasiswa yang pro dan kontra pengangkatan Syaukani bertemu dan nyaris terjadi bentrok sekitar pukul 11.00 WITA tadi siang. Hal ini terjadi setelah beberapa mahasiswa Kelas Khusus dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mendatangi halaman gedung Rektorat Unikarta yang telah 'diduduki' mahasiswa dari kelompok Forum Mahasiswa Untuk Demokrasi.
Para aktivis FMUD akan terus berunjukrasa hingga tuntutan mereka dipenuhi Photo: Yanda | | |
Mahasiswa Kelas Khusus ini berupaya menarik spanduk-spanduk berisi tuntutan dari kubu FMUD yang dibentangkan di gedung Rektorat Unikarta. Aksi ini tentu saja memicu kemarahan mahasiswa FMUD dan terjadi adu mulut antara kedua belah pihak.
Melihat situasi yang cukup panas ini membuat pihak Rektorat Unikarta memanggil aparat keamanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kampus yang terletak di Jalan Gunung Kombeng ini. Kedua kubu yang ditengahi Kepala Bagian Bina Mitra Polres Kukar Kompol Hari akhirnya dipertemukan di ruang Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Edi Riyanto.
Mahasiwa Kelas Khusus FKIP, Hamrin HW, meminta agar aktivis FMUD tidak mempermasalahkan pengangkatan Syaukani HR sebagai Rektor yang sudah ditetapkan secara aklamasi oleh Senat Universitas.
Spanduk besar yang dibentangkan pengunjukrasa FMUD ini lah yang sempat diturunkan mahasiswa Kelas Khusus FKIP Photo: Yanda | | |
"Saya malu melihat spanduk-spanduk yang menghujat Rektor kita. Walau bagaimana, beliau adalah bapak kita. Jangan lah berdemo mengurusi Rektor, lebih baik benahi saja dulu permasalahan di BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) unikarta," tandas Hamrin HW yang juga pegawai pada Dinas Pendidikan Kukar ini.
Mendengar komentar Hamrin HW tersebut, Hendi Yuzar dari FMUD menanggapi bahwa masalah ini tidak ada sangkut-pautnya dengan BEM Unikarta. Apa yang mereka lakukan, lanjut Hendi, hanya lah untuk mengingatkan pihak universitas bahwa pengangkatan Rektor tidak sesuai dengan Statuta Unikarta.
"Kami akan terus melakukan aksi dan bermalam di kampus hingga tuntutan kami dipenuhi. Paling tidak, pihak Senat Universitas mengangkat Pelaksana Tugas (Plt) Rektor untuk mengatur dan merancang mekanisme pemilihan Rektor melalui fit and proper test," ujar Hendi didampingi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Unikarta, Efri Novianto.
Menanggapi hal itu, Hamrin HW juga menyatakan bahwa pihaknya juga akan menggelar aksi demo untuk mendukung keputusan Senat Universitas yang mengangkat kembali Syaukani HR sebagai Rektor Unikarta. Bahkan Hamrin HW meminta aparat keamanan untuk membubarkan aksi demo mahasiswa FMUD yang malakukan aksi bermalam di kampus tersebut.
Sementara Kompol Hari mengatakan bahwa pihaknya tak dapat melarang dan membubarkan aksi mahasiswa FMUD seperti permintaan Hamrin HW karena permasalahan yang terjadi merupakan permasalahan internal. Sepanjang mahasiswa tidak melakukan tindakan-tindakan yang bersifat anarkis, kata Hari, pihaknya tidak akan masuk kampus. Kompol Hari juga menghimbau polemik di Unikarta dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh pihak terkait dengan melakukan konsolidasi secara internal. (win/nop)
|