Mahasiswa Bakar Ban di Unikarta, Demo Tuntut Transparansi Dana UKM Aksi bakar ban bekas mewarnai aksi unjuk rasa mahasiswa menuntut transparansi dana Unit Kegiatan Mahasiswa atau UKM Photo: Fairuz
Mahasiswa membawa poster berisi tuntutan mereka kepada pihak Rektorat Unikarta Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 04/05/2016 20:19 WITA
Asap hitam mengepul di kampus Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Tenggarong, Selasa (03/05) pagi. Kepulan asap hitam tersebut ternyata berasal dari ban bekas yang sengaja dibakar oleh para mahasiswa yang berunjukrasa di dalam kampus itu.
Ya, pengunjukrasa yang menamakan dirinya Aliansi Peduli Mahasiswa Unikarta (APMU) itu berdemo untuk menuntut transparansi dana Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dananya dipungut dari tiap mahasiswa sebesar Rp 50 ribu per semester.
Kendati demo yang melibatkan sejumlah organisasi kemahasiswaan di Unikarta ini diwarnai dengan aksi pembakaran ban, namun aksi unjuk rasa yang digelar di halaman tengah kampus tersebut tetap berjalan damai dan kondusif.
Rektor Unikarta Dr Sabran memberikan penjelasan kepada mahasiswa terkait dana UKM yang dipersoalkan AMPU Photo: Agri | | |
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut penjelasan dari pihak Rektorat Unikarta terkait persoalan transparansi keuangan UKM. "Kita sebagai mahasiswa Unikarta punya hak untuk mempertanyakan uang kita itu. Kita perlu tahu kemana uang kita selama ini diperuntukkan. Yang kita kuatirkan, uang itu digunakan untuk hal-hal yang bukan berkaitan dengan UKM ," seru Suaeb, selaku koordinator aksi AMPU.
Sementara Rektor Unikarta Dr Sabran didampingi sejumlah pejabat Rektorat Unikarta langsung menemui para mahasiswa yang berunjukrasa di tengah sengatan terik matahari.
Rektor Unikarta Dr Sabran menanggapi aksi tersebut sebagai hal yang wajar. Menurut Sabran, persoalan ini hanyalah miskomunikasi terkait mekanisme dan beberapa aturan yang belum sempat disosialisasikan kepada mahasiswa, khususnya UKM yang di Unikarta jumlah mencapai 38 UKM.
Menurut Sabran, ada mekanisme dan regulasi yang harus ditempuh oleh UKM agar dana yang masuk dan keluar dapat benar-benar dipertanggungjawabkan.
Sabran kemudian mengajak mahasiswa untuk melakukan pertemuan di ruang rektorat untuk membahas hal tersebut. Mahasiswa yang tergabung dalam AMPU kemudian mengakhiri aksi unjuk rasa tersebut secara tertib dan bersiap untuk mengikuti dialog di ruang rektorat. (win)
|