Total E&P Indonesie Operasikan Pipa Baru Sepanjang 12,6 km di Blok Mahakam Kemajuan signifikan dicapai Total E&P Indonesie pada proyek Bekapai Fase 2B di Blok Mahakam, dengan dioperasikan jaringan pipa baru ukuran 12 inci sepanjang 12,6 km Photo: Dok. Total E&P Indonesie
Salah seorang operator di Total E&P Indonesie memantau produksi migas Blok Mahakam di ruang kontrol Terminal SPS, Senipah, Samboja Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 06/08/2015 23:32 WITA
Perusahaan migas multinasional Total E&P Indonesie berhasil membangun jaringan pipa baru sepanjang 12,6 km dan berdiameter 12 inci dari anjungan BA di Lapangan Bekapai ke anjungan SWP-K di lapangan Peciko, yang berada di kawasan Blok Mahakam, lepas pantai Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menurut President & General Manager Total E&P Indonesie, Hardy Pramono, jaringan pipa baru melalui proyek Bekapai Fase 2B tersebut resmi dioperasikan sejak 25 Juli lalu.
"Kami dengan gembira mengumumkan bahwa keseluruhan kegiatan proyek ini berjalan sangat aman dan lancar, tanpa LTI atau zero LTI (Lost Time of Injuries)," kata Hardy Pramono.
Ditambahkan Hardy, jaringan pipa baru berkapasitas 100 MMSCFD ini akan mengurangi beban pada jaringan lama pipa ekspor migas Bekapai-Senipah berdiameter 12 inci yang ada saat ini.
Dengan beroperasinya pipa baru ini, lanjutnya, produksi gas Bekapai telah meningkat menjadi 50 MMSCFD sejak 29 Juli 2015, dan diperkirakan akan mencapai 75 MMSCFD setelah dilakukan kegiatan perawatan sumur pada akhir Juli lalu.
"Prestasi penting ini tercapai berkat tekad kuat, profesionalisme, dan kerjasama yang sangat baik dari semua pihak yang terlibat," ujarnya lagi.
Selain itu, tambah Hardy, proyek Bekapai Fase 2B juga mengalami kemajuan pada penyelesaian kegiatan paket modifikasi anjungan pada anjungan BA, PP, BG, dan modifikasi anjungan SWP-K, melalui 7 Operasi Simultan yang berjalan aman, dengan melibatkan lebih dari 120 titik sambung dan durasi shutdown yang lebih singkat yakni hanya 11 hari.
"Setelah modifikasi ini, anjungan BG yang telah diperluas mampu menampung 5 sumur baru melalui 3 slot sumur baru. Saat ini, proyek Bekapai Fase 2B masih melakukan kegiatan terakhir di laut pada anjungan BL," jelasnya.
Menurut Hardy, tantangan utama pada proyek ini adalah seluruh kegiatan proyek berlangsung di anjungan-anjungan yang masih bekerja (SIMOPS), sambil tetap menjaga produksi dari lapangan Bekapai tanpa mengesampingkan keselamatan, dan juga meminimalkan penurunan produksi, serta meningkatkan optimasi biaya proyek.
Hardy berharap agar sumur-sumur baru di anjungan BL dan BG dapat segera berproduksi. "Dua sumur sudah dibor di anjungan BL dan akan berproduksi pada pertengahan September 2015. Kemudian, 4 sumur akan dibor di anjungan BG dengan estimasi produksi gas pada Desember 2015," imbuhnya.
Proyek Bekapai 2B akan menyumbang secara signifikan kepada target produksi tahunan Total E&P Indonesie sejumlah 1.700 MMSCFD untuk gas dan 63.700 BOD untuk minyak dan kondensat. "Proyek ini akan menambah produksi di Blok Mahakam dari lapangan ini hingga 100 MMSCFD dan 12.430 BOD," pungkasnya. (win)
|