Selama Erau, Ritual Bepelas Marakkan Keraton Kutai Sultan Kutai HAM Salehoeddin II saat menjalani ritual Bepelas pada malam pertama Erau Photo: Humas Kukar/Hayru Abdi
Putra Mahkota Kesultanan Kutai HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat menggantikan Sultan untuk melaksanaan Bepelas pada malam kedua dan seterusnya Photo: Humas Kukar/Hayru Abdi
|
KutaiKartanegara.com - 20/06/2014 09:45 WITA
Selama berlangsungnya Erau, upacara adat Bepelas menjadi salah satu ritual sakral yang wajib digelar Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
Upacara adat Bepelas ini dilaksanakan hampir setiap malam, kecuali malam Jum'at, di ruang setinggil Keraton Kutai Kartanegara atau Museum Mulawarman, Tenggarong.
Ritual Bepelas sendiri dijalani oleh Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II pada malam pertama Erau. Namun dikarenakan faktor usia, Sultan Kutai tidak menjalani adat Bepelas pada malam-malam berikutnya. Tugas tersebut diserahkan kepada Putra Mahkota H Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.
Pelaksanaan upacara adat Bepelas sendiri selalu berlangsung khidmat. Yang menarik, ritual adat ini diwarnai suguhan tari-tarian adat Keraton Kutai dengan iringan musik gamelan yang syahdu.
Puncak pelaksanaan Bepelas adalah saat Sultan atau Putra Mahkota berjalan meniti Tapak Leman ke arah Ayu atau Sangkoh Piatu sambil berpegangan dengan Tali Juwita di tangan kanan dan Kain Cinde di tangan kiri.
Kemudian, kaki kiri Sultan atau Putra Mahkota menyentuh gong Raden Galuh. Bersamaan dengan itu, suara ledakan keras terdengar menggelegar dari arah dermaga depan Museum Mulawarman.
Jumlah injakan di gong Raden Galuh yang dibarengi suara ledakan itu menandakan jumlah malam pelaksanaan Erau. Jika pada malam pertama, hanya terdengar satu kali ledakan. Jika malam kedua, ada dua kali ledakan, begitu seterusnya.
Menurut Koordinator Sakral Kesultanan Kutai, Awang Demang Nata Krama, upacara adat Bepelas dimaksudkan untuk mendoakan raga dan sukma Sultan HAM Salehoeddin II dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Agar Sultan dapat diberikan kekuatan dalam menjalankan pemerintahan ataupun adat," ujarnya.
Pelaksanaan upacara adat Bepelas ini dihadiri pula oleh Bupati Kukar Rita Widyasari, para pejabat, serta perwakilan delegasi mancanegara peserta EIFAF 2014. Para tamu penting serta delegasi mancanegara juga didaulat untuk ikut menari bersama pada upacara adat Bepelas tersebut. (win/her)
|