Mantan Bupati Kutai H Awang Faisyal Tutup Usia Jenazah mantan Bupati Kutai H Awang Faisyal (inset) saat diberangkatkan menuju peristrahatan terakhirnya Photo: Agri
Gubernur Kaltim H Awang Faroek menaburkan bunga di pusara kakak kandungnya H Awang Faisyal Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 19/08/2013 12:22 WITA
Kutai Kartanegara kehilangan salah satu putra terbaiknya. H Awang Faisyal Ishak, mantan Bupati Kutai periode 1979-1984 telah menghembuskan nafas terakhirnya Minggu (18/08) pagi kemarin di RSUD AW Syahranie Samarinda.
Jenazah H Awang Faisyal sendiri dimakamkan kemarin siang di Tenggarong, tepatnya di Kuburan Muslimin Kelurahan Sukarame, Jalan APT Pranoto.
Kakak kandung dari Gubernur H Awang Faroek Ishak itu dimakamkan persis disamping kuburan sang istri RA Ngastoeti yang terlebih dahulu tutup usia pada 28 Maret 2011.
Sebelum dimakamkan di peristirahatan terakhirnya, jenazah Awang Faisyal yang dibawa dari Samarinda sempat disemayamkan di rumah keluarga yang berada di Jalan Awang Sabran No 20.
Setiba di rumah duka, jenazah langsung dibawa masuk untuk disholatkan. Setelah itu, dilakukan upacara pelepasan jenazah oleh Bupati Kukar Rita Widyasari dan Gubernur Kaltim H Awang Faroek yang bertindak mewakili keluarga sekaligus Pemprov Kaltim.
"Semasa hidup, beliau banyak mengabdikan diri dalam pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sebagai seorang pamong. Beliau pernah menduduki puncak karier sebagai Bupati Kepala Daerah tingkat II Kabupaten Kutai," kata Bupati Kukar Rita Widyasari saat memberikan sambutan.
Menurut Rita, ide-ide pemikiran, konsep-konsep H Awang Faisyal terhadap pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat memberikan arahan sebagai pedoman bagi pejabat-pejabat penerusnya.
"Atas nama Pemkab Kukar beserta masyarakat, kami mengucapkan terima kasih atas segala jasa dan pengabdiannya. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT," ujarnya.
Sementara Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak saat melepas jenazah kakak kandungnya tersebut mengatakan, ada satu hal yang perlu dicatat tentang almarhum, yakni almarhum adalah sosok pamong yang patut diteladani.
"Tak hanya itu, beliau juga orang yang konsisten dan bisa hadir di semua kalangan masyarakat, mulai saat menjabat sebagai Sekretaris Kotamadya Balikpapan hingga menjadi Bupati Kutai. Semangat seperti itulah yang perlu dilanjutkan," kata Awang Faroek.
Turut hadir mengantarkan jenazah Awang Faisyal di antaranya adalah Pj Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie, Wakil Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, para pejabat teras di Kukar, serta tokoh masyarakat setempat.
Sebelum diberangkatkan dari rumah duka, terlebih dahulu dilakukan pula upacara pengembalian gelar oleh pihak Kesultanan Kutai. H Awang Faisyal mendapatkan gelar Awang Mas Pati dari Sultan Kutai.
Dalam tradisi Kesultanan Kutai, gelar yang pernah disematkan kepada para tokoh harus dikembalikan ke Keraton ketika yang bersangkutan meninggal dunia.
Almarhum H Awang Faisyal meninggal dunia dalam usia 81 tahun. Pria kelahiran Tenggarong pada 21 Juni 1932 ini meninggal dunia di RSUD AW Sjahranie Samarinda kemarin pagi sekitar pukul 06.40 WITA.
Sebelum meninggal dunia, almarhum sempat menjalani perawatan di RS Darjat Samarinda selama 3 hari, kemudian di RSUD AW Sjahranie selama 3 hari.
Anak kedua dari 13 bersaudara ini meninggalkan 5 orang anak, yang terdiri dari 3 orang putri dan 2 orang putra. Ke 5 orang anaknya tersebut adalah Dayang Dani, Dayang Inung, Dayang Nana, Awang Dodi dan Awang Heri. Dari 5 orang anak tersebut, H Awang Faisyal dikaruniai 7 orang cucu. (win)
|