Tim Universitas Tokyo Akan Teliti Pesut Mahakam
Prof Akira Asada bersama Wabup Kukar HM Ghufron Yusuf usai menandatangani Nota Kesepahaman tentang Penelitian Pelestarian Pesut Mahakam Photo: Humas Kukar/Zulkifli
|
KutaiKartanegara.com - 26/06/2013 23:54 WITA
Keberadaan Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) yang terancam kepunahan mengundang keprihatinan banyak pihak, termasuk para pakar dari Universitas Tokyo, Jepang.
Bekerjasama dengan Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar), Universitas Tokyo sepakat untuk melakukan penelitian habitat Pesut Mahakam dalam rangka pelestarian satwa langka tersebut.
Kerjasama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MOU) yang ditandatangani Bupati Kukar melalui Wabup HM Ghufron Yusuf dan Prof Akira Asada selaku Direktur Pusat Riset Teknologi Bawah Air Universitas Tokyo, Selasa (25/06) kemarin di Pendopo Odah Etam, Tenggarong.
Bupati Kukar dalam sambutan tertulis yang disampaikan Ghufron Yusuf menyambut baik atas disepakatinya kerjasama ini. "Pesut Mahakam merupakan ikon Kalimantan Timur, tentunya hal ini harus dijaga kelestariannya dengan penyelamatan Pesut Mahakam di Kukar," katanya.
Ditambahkan Ghufron, populasi Pesut Mahakam terus berkurang sehingga diambang kepunahan. "Menyelamatkan Pesut Mahakam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua," katanya.
Pemkab Kukar telah melakukan berbagai upaya, baik melibatkan akademisi, pemerintah dan masyarakat dengan harapan agar populasi Pesut Mahakam dapat bertambah.
"Salah satunya pada tahun 2013 ini kita memulai kerjasama mengadakan penelitian tentang sebaran Pesut Mahakam, jumlah populasinya dan memberikan pelatihan bagi masyarakat sekitarnya agar dalam pengelolaannya lebih berbasis masyarakat," jelasnya.
Kemudian untuk tahap selanjutnya, kata Ghufron, Pemkab Kukar akan memberikan perlindungan terhadap wilayah-wilayah perairan tertentu yang menjadi habitat Pesut Mahakam sebagai kawasan Konservasi. Dan upaya tersebut akan didukung dengan payung hukum berupa peraturan daerah.
"Saya mengajak semua pihak agar upaya kerjasama ini mendapatkan restu dari seluruh masyarakat dan secara khusus kepada seluruh masyarakat Kecamatan Kota Bangun dan sekitarnya untuk membangun komitmen bersama, yaitu Pesut Mahakam harus kita jaga, kita lindungi dan kita lestarikan agar jauh dari ancaman kepunahan," pungkasnya.
Sementara Prof Akira Asada dari Universitas Tokyo menyambut baik dan berterimakasih atas kerjasama ini. Dalam paparannya, Akira menyebutkan beberapa langkah yang akan dilakukan pihak Universitas Tokyo dalam upaya melestarikan Pesut Mahakam di Kukar. (irw)
|