Peringatan HUT Kota Tenggarong ke-223 Diawali Dengan Ziarah
Bupati Kukar H Syaukani HR menaburkan bunga di pusara Aji Imbut disaksikan Ketua DPRD Kukar H Bachtiar Effendi Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 27/09/2005 14:42 WITA
Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong, tanggal 28 September besok tepat berusia 223 tahun. Peringatan hari jadi kota Tenggarong ini telah dilakukan secara sederhana Senin (26/09) kemarin yang ditandai dengan 2 kegiatan.
Kegiatan pertama yakni ziarah ke makam pendiri kota Tenggarong Aji Imbut yang dipimpin Bupati Kukar Dr H Syaukani HR MM dan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kukar dipimpin Ketuanya H Bachtiar Effendi.
Di kedua acara ini, Sultan HAM Salehoeddin II berhalangan hadir dan hanya diwakili Sekretaris Kesultanan Aji Pangeran Ario Poeger. Sementara Wakil Bupati Drs H Samsuri Aspar MM bersama Muspida serta pimpinan Dinas/Instansi turut menghadiri kedua acara ini.
Di makam Aji Imbut, selain memanjatkan doa, Bupati Kukar Dr H Syaukani HR MM berkesempatan meletakan karangan Bunga Lompo di pusara Aji Imbut diikuti Ketua DPRD H Bachtiar Effendi dan pejabat Muspikab Kukar lainnya. Sedang di acara Rapat Paripurna yang berlangsung terbuka ini, Syaukani menyampaikan pidatonya.
Bupati H Syaukani HR ketika membacakan sambutannya dalam rangka memperingati HUT Kota Tenggarong ke-223 Photo: Joe | | |
Menurut Syaukani, dirinya berkomitmen untuk tidak mengkhianati sejarah dengan membiarkan Tenggarong menjadi terkebelakang dan pada akhirnya menjadi kota mati. "Hal ini sekaligus jawaban pertanyaan dan pernyataan yang menyebut terjadinya ketimpangan pembangunan di Kukar," katanya.
Ditambahkan pula, Pembangunan di Kukar dengan konsep program Gerbang Dayaku memiliki kesamaan dengan Restorasi yang dilakukan Kaisar Meiji di Jepang.
Menurutnya, Kaisar Meiji berikrar menjadikan Jepang sebagai negara maju tanpa meninggalkan nilai-nilai kebudayaan. "Buktinya Jepang sekarang sejajar dengan negara-negara di Eropa dan Amerika yang lebih dahulu meraih kemajuan," ujarnya.
Restorasi Meiji, lanjut Syaukani, berfokus pada pembangunan ekonomi, penghormatan nilai-nilai kebudayaan dan religius serta penguatan SDM di bidang teknologi. Sementara program GD menempatkan ke 3 aspek dalam Restorasi Meiji juga sebagai sasaran utamanya.
"Konklusinya bahwa telah lahir upaya adopsi Restorasi Meiji di Tangga Arung atau kota Tenggarong saat ini," kata Bupati Kukar. Syaukani berharap komitmennya ini mendapat dukungan semua pihak agar masa depan Tenggarong setara dengan kota-kota maju di dunia dan Indonesia pada khususnya. (win/joe)
|