ARKUM Tuntut Uji Petik Penghitungan Suara
Ketua Timses Edward Azran-Syarhrani, HM Irkham (tengah), menyatakan kecewa dengan ketidaknetralan KPU Kukar dan Panwas dalam Pilkada Kukar 2010 Photo: Agri
Cabup Awang Dharma Bakti (kanan) didampingi Cabup Sugiyanto mendesak agar KPU Kukar melakukan uji petik Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 12/05/2010 19:37 WITA
Aliansi Rakyat Kutai Kartanegara Menggugat (ARKUM) menduga terjadi sejumlah kecurangan dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kutai Kartanegara (Kukar) 2010.
Mereka pun menuntut kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar untuk melakukan uji petik atau penghitungan suara secara acak terhadap 3% dari 1.427 kotak suara yang ada.
Tuntutan tersebut disampaikan ARKUM dalam sebuah pertemuan yang difasilitasi DPRD Kukar, Selasa (11/05) kemarin, di Tenggarong.
Tiga dari 6 Cabup Kukar peserta Pilkada 2010 ikut hadir dalam pertemuan yang berjalan cukup alot dan panas itu. Mereka adalah Awang Dharma Bakti (ADB), Edward Azran dan Sugiyanto.
 Cabup nomor urut 4, Edward Azran, menunjukkan bukti-bukti adanya pemilih ganda pada Pilkada 1 Mei lalu Photo: Agri | | |
Baik ADB, Edward maupun Sugiyanto sama-sama menyampaikan kekecewaan mereka terhadap kinerja KPU Kukar dan Panwas Pilkada Kukar yang dinilai tidak netral selama berlangsungnya tahapan kampanye dan pemungutan suara.
Pertemuan semakin memanas ketika Ketua KPU Kukar Rinda Desianti menyatakan tidak dapat memenuhi tuntutan ARKUM dan para Cabup peserta Pilkada 2010 agar dilakukan uji petik.
Menurut Rinda, pihaknya baru akan melakukan uji petik kalau ada keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK). "Kalau memang ada putusan dari MK, kami siap lakukan," tegasnya.
Rinda juga menyatakan, pihaknya tetap akan melakukan pleno rekapitulasi penghitungan suara pada Sabtu (15/05) mendatang. "Kami hanya melakukan rekapitulasi penghitungan suara, belum menetapkan calon terpilih," ujar Rinda.
 Lukman dan Suroto dari Panwas Pilkada Kukar turut menjadi sorotan pihak ARKUM Photo: Agri | | |
Menanggapi hal itu, Cabup Kukar ADB meminta pengertian KPU Kukar untuk membuka sampel kotak suara secara acak dan disaksikan bersama-sama oleh semua tim sukses.
"Jika ternyata isi kotak suara benar, kami siap tandatangani hasil Pilkada. Kami akan legowo dan siap mendukung siapa yang nanti terpilih. Tapi dengan satu syarat, lakukan uji petik secara acak," kata ADB.
Senada dengan aspirasi yang disampaikan ARKUM, pihak Pansus Pilkada yang dibentuk DPRD Kukar juga setuju dilakukan uji petik. "Tidak ada salahnya jika KPU Kukar memenuhi permintaan tersebut," cetus Ketua Pansus Pilkada Kukar, Zainudin Arhap.
Plt Ketua DPRD Kukar H Salehudin yang memimpin pertemuan itu akhirnya meminta kepada KPU Kukar untuk dapat mempertimbangkan tuntutan tersebut.
Akhirnya, Ketua KPU Kukar Rinda Desianti menyatakan akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan KPU Provinsi maupun KPU Pusat terkait tuntutan tersebut.
"Kami konsultasikan dulu ke KPU Provinsi dan KPU Pusat. Paling lambat pada hari Kamis (13/05) malam sudah akan saya sampaikan hasilnya," kata Rinda.
Dalam pertemuan kemarin, pihak Panwas Pilkada Kukar juga mendapat sorotan tajam dari pihak ARKUM yang merupakan gabungan dari 5 tim sukses itu. Panwas Pilkada Kukar diminta untuk menindaklanjuti temuan-temuan pelanggaran yang telah disampaikan. (win)
|