Korban Banjir Loa Ipuh Minta Pertanggungjawaban Tanito Harum
Kawasan Jalan Mangkuraja terendam banjir akibat jebolnya tanggul batu bara di hulu sungai Tenggarong Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 04/04/2010 23:41 WITA
Warga Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, yang menjadi korban 'banjir kiriman' akibat jebolnya tanggul di tambang batu bara di kawasan Bensamar akan menuntut pertanggungjawaban dari PT Tanito Harum.
Rencananya, warga Loa Ipuh didampingi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kutai Kartanegara (Kukar) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan mendatangi kantor pusat perusahaan tersebut di Kelurahan Loa Tebu, Senin (05/04) besok.
"Kita akan melakukan advokasi terhadap warga korban banjir Loa Ipuh untuk meminta pertanggungjawaban sekaligus ganti rugi dari Tanito Harum, Senin pagi jam 10.00 WITA," ujar Sekretaris KNPI Kukar, Junaidi.
Menurut Junaidi, banjir parah yang melanda kawasan Loa Ipuh pada Jum'at (02/04) lalu murni merupakan banjir kiriman dari jebolnya tanggul tambang batu bara milik PT Tanito Harum.
"Kalau banjir akibat luapan sungai Mahakam tak mungkin. Karena di sepanjang tepian Mahakam tidak ada luapan sungai yang sampai merendam rumah warga seperti di kawasan Loa Ipuh ini," kata Junaidi di sela-sela kegiatan pendirian posko banjir di Jalan Gunung Belah, Sabtu (03/04) kemarin.
Ditambahkannya, jebolnya tanggul tambang batu bara yang berdampak banjir tersebut telah membawa kerugian besar bagi warga. "Tak hanya kerugian materiil berupa sawah dan ladang serta rumah yang terendam, banjir ini juga bahkan telah menelan korban jiwa. Mereka (PT Tanito Harum-red) harus bertanggungjawab," tandasnya. (win)
|