PT Liga Indonesia Verifikasi Stadion Madya Tenggarong Seberang Manajer Tim Mitra Kukar H Fahmi ikut mendampingi tim verifikasi PT Liga Indonesia yang meninjau Stadion Madya Tenggarong Seberang Photo: Agri
Manajer Lisensi PT Liga Indonesia Llano Mahardika (kedua dari kanan) menunjukkan contoh sirkulasi bagi media yang akan meliput pertandingan sepakbola Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 14/08/2009 20:06 WITA
Klub Divisi Utama Mitra Kukar kemarin petang (13/08) menerima kunjungan Manajer Lisensi PT Liga Indonesia atau yang dulu dikenal sebagai Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI).
Kedatangan Manajer Lisensi PT Liga Indonesia Llano Mahardika ini untuk melakukan verifikasi terhadap Stadion Madya Tenggarong Seberang yang bakal menjadi kandang Mitra Kukar pada kompetisi mendatang.
Llano sendiri tiba di Stadion Madya Tenggarong Seberang sekitar pukul 19.20 WITA setelah sore sebelumnya melakukan verifikasi terhadap dua stadion di Samarinda, yakni Stadion Utama Kaltim dan Stadion Segiri.
Didampingi Manajer Tim Mitra Kukar dan pengawas kontraktor Supriyadi, Llano Mahardika meninjau sejumlah ruangan yang telah siap digunakan. Mulai dari ruang ganti pemain, ruang ganti wasit, ruang media center hingga ruang bagi penonton VVIP.
Salah satu hal yang menjadi perhatian Llano adalah akses masuk media, area mixed-zone atau area untuk wawancara dengan para pemain serta alur sirkulasi wartawan maupun fotografer. "Sebaiknya akses bagi media diberikan entrance khusus yang tidak bergabung dengan penonton VIP/VVIP atau penonton umum," ujarnya.
Usai meninjau stadion tersebut, Llano mengakui sangat terkesan dengan Stadion Madya Tenggarong Seberang yang menurutnya telah dirancang dengan sangat baik.
"Kesan saya waktu pertama masuk stadion ini seperti berada di salah satu stadion di Hong Kong. Stadion ini desainnya cukup unik dan tidak sama seperti stadion kebanyakan. Jadi saya sangat salut dengan rancangan stadion ini," pujinya.
Bahkan Llano berani memberikan penilaian terhadap perkembangan Stadion Madya Tenggarong Seberang saat ini dengan poin 7. "Kalau semuanya sudah rampung, nilainya bisa menjadi 8," kata Llano lagi.
Llano berharap agar stadion baru ini dapat segera digunakan sebelum kompetisi Liga Indonesia mulai diputar pada Oktober mendatang. "Kita tunggu premiere-nya," imbuhnya.
Ketika ditanya apakah kedatangan tim verifikasi dari PT Liga Indonesia dikarenakan adanya kemungkinan Mitra Kukar lolos ke Indonesian Super League (ISL) musim ini, Llano enggan berkomentar banyak. "Saya tidak bisa berkomentar soal itu," ujarnya.
"Yang jelas ada 5 aspek yang harus diperhatikan tim Liga Super yaitu aspek infrastruktur berupa stadion, aspek sporting atau pembinaan usia muda, aspek legal atau badan hukum dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT), aspek finansial, serta aspek administrasi. Persyaratan inilah yang harus dipenuhi setiap calon peserta ISL," ungkapnya.
Sekedar informasi, PT Liga Indonesia atau BLI hingga saat ini masih terus melakukan verifikasi terhadap calon peserta ISL 2009/2010. Dari sekian klub Divisi Utama, Mitra Kukar merupakan klub pertama yang ikut diverifikasi.
PT Liga Indonesia sendiri memberikan deadline hingga akhir Agustus bagi klub-klub peserta ISL untuk menyelesaikan berbagai masalah yang berhubungan dengan verifikasi. Setelah itu, barulah akan diketahui klub mana yang layak untuk berlaga di ISL musim ini. (win)
|