Satu Setengah Tahun Lebih, Sebagian Pegawai T3D Belum Terima Gaji Kabag Hukum Heldiansyah sempat berdiri hendak meninggalkan ruangan setelah beberapa pegawai T3D mencemooh kapasitas kehadirannya dalam pertemuan itu Photo: Agri
Anggota DPRD Kukar Marwan menyarankan kepada pegawai T3D untuk menemui langsung Pj Bupati Kukar Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 06/08/2009 22:19 WITA
Ratusan pegawai Tenaga Tidak Tetap Daerah (T3D) Kutai Kartanegara (Kukar) tadi siang mendatangi gedung DPRD Kukar, Tenggarong.
Mereka datang untuk mengadukan persoalan belum dibayarnya gaji sebagian pegawai T3D di lingkungan Pemkab Kukar selama 1 tahun lebih, terhitung mulai Januari 2008.
"Ada sekitar 2.700 T3D yang belum terima gaji sejak Januari 2008. Padahal mereka sudah menerima SK dan aktif bekerja," ujar Ketua Forum Tenaga Honorer Kukar (FTHK), Basuki.
Kedatangan ratusan pegawai T3D yang tergabung dalam FTHK ini diterima langsung Ketua DPRD Kukar H Salehudin bersama sejumlah Anggota Dewan lainnya di Ruang Panmus DPRD Kukar.
Terbatasnya kapasitas Ruang Rapat Panmus membuat sebagian pegawai T3D harus menunggu di luar ruangan hingga lobi lantai II gedung DPRD Kukar.
Dalam dialog tersebut, Ketua DPRD Kukar Salehudin sempat menyatakan kekecewaannya karena tidak melihat adanya pejabat terkait dari eselon II Pemkab Kukar yang hadir dalam pertemuan itu.
Dari Pemkab Kukar sendiri hanya diwakili Kabag Hukum Setkab Kukar H Heldiansyah, Kabag Keuangan H Diwansyah dan salah satu Kepala Sub Bidang Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kukar Arfan Boma.
Menurut Salehudin, seharusnya pertemuan ini dihadiri pejabat terkait yang bisa mengeluarkan keputusan. "Kami di DPRD tidak memiliki kewenangan untuk membuat keputusan terhadap masalah ini. Namun kami memiliki kewenangan untuk mengawasi dan menegur kepada pihak eksekutif," ujar Salehudin.
Dialog tesebut sempat memanas ketika Kabag Hukum Heldiansyah bersitegang dengan salah seorang pegawai T3D. Awalnya, Heldiansyah menawarkan kepada para pegawai T3D akan menyampaikan permasalahan tersebut kepada Pj Bupati Sjachruddin.
"Kapasitas saya disini bukanlah sebagai seorang pengambil keputusan. Jadi setelah bubar, saya akan sampaikan kepada Pak Pj Bupati," ujar Heldi.
Tawaran Heldi langsung disambut sorakan dari ratusan pegawai T3D. "Kami tidak akan bubar sebelum ada keputusan," seru salah seorang pegawai T3D. Sementara yang lain berceletuk, "Kalau tidak sesuai kapasitasnya, buat apa anda hadir disini?"
Heldi pun langsung berdiri dan menyatakan akan segera meninggalkan ruangan tersebut jika memang tidak diperlukan. Namun oleh beberapa pegawai T3D lainnya, Heldi diminta untuk tidak meninggalkan ruangan.
Karena berlarut-larutnya pertemuan dan tidak ada keputusan penting atas permasalahan tersebut, Anggota DPRD Kukar Marwan menyarankan kepada para pegawai T3D untuk melakukan aksi jemput bola alias mendatangi langsung Pj Bupati Kukar. "Kalau perlu kita bersama-sama menemui beliau," ujarnya.
Tanggapan Marwan disambut positif para pegawai T3D. Begitu pertemuan ditutup, mereka pun berbondong-bondong berangkat menuju Kantor Bupati Kukar dengan berjalan kaki maupun dengan menggunakan kendaraan bermotor. Suasana Jalan Wolter Monginsidi sempat mengalami kemacetan atas aksi long march ratusan pegawai T3D ini. (win)
|