Hasil Quick Count Tidak Jauh Beda dengan Hasil Akhir KPUD
Penghitungan suara di salah satu KPPS. Hasil Quick Count yang dilaksanakan Pokja 30-NDI ternyata tidak jauh beda dengan hasil akhir penghitungan suara KPUD Kukar. Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 18/06/2005 17:59 WITA
Persentase perolehan suara peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kutai Kartanegara (Kukar) berdasarkan Quick Count (Penghitungan Cepat) yang diumumkan LSM Pokja 30 bekerjasama dengan NDI (National Democratic Institute for International Affairs) sehari setelah pemungutan suara ternyata tidak jauh berbeda dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kukar.
Hasil Quick Count Pokja 30-NDI memperkirakan, pasangan H Syaukani HR-H Samsuri Aspar keluar sebagai pemenang Pilkada dengan persentase perolehan suara terbanyak yakni sebesar 60,92%, hanya selisih 0,07% dari hasil akhir penghitungan suara dari KPUD Kukar yang mencapai 60,85%.
Sementara pasangan H Adji Sofyan Alex-HM Irkham yang diperkirakan meraih 33,14% menurut versi Quick Count, selisih 0,71% dari hasil akhir KPUD Kukar sebesar 33,85%. Sedangkan pasangan H Tajuddin Noor-H Abd Djabar Bukran yang menurut hasil Quick Count diproyeksikan meraih 5,94%, selisih 0,64% lebih banyak dari hasil akhir KPUD Kukar yang mencapai 5,30%.
Hasil Quick Count juga menyebutkan bahwa tingkat partisipasi atau jumlah pemilih terdaftar yang mencoblos dalam Pilkada ini adalah 73,4% dan jumlah suara yang tidak sah mencapai 1,96%. Sementara dari hasil akhir penghitungan suara KPUD Kukar, partisipasi pemilih mencapai 70,67% dan untuk suara tidak sah mencapai 1,47%.
Menurut Koordinator Pokja 30 Kahar Al Bahri, ambang kesalahan atau margin of error pada Quick Count Pilkada Kukar 2005 ini kurang lebih 2% dengan berdasarkan data yang diperoleh dari pemantauan dan perhitungan di 191 TPS (dari total 1.391 TPS se-Kukar,red) yang tersebar di 18 kecamatan se-Kukar, proporsional pada tingkat populasi penduduk dan jumlah TPS di setiap wilayah. "TPS-TPS tersebut dipilih secara acak menurut metodologi statistik yang sudah diterima secara internasional dan terbukti akurat di Pemilu Nasional 2004," demikian kata Kahar Al Bahri. (win)
|