Pengungsi Banjir Perlu Obat dan Kelambu
Pengungsi sangat memerlukan kelambu untuk mengatasi gigitan nyamuk di malam hari Photo: Buyung Marajo
|
KutaiKartanegara.com - 10/01/2009 22:46 WITA
Banjir yang masih tinggi di wilayah Kecamatan Muara Kaman membuat sejumlah warga masih bertahan di pengungsian. Hingga saat ini, tak kurang dari 47 Kepala Keluarga (KK) telah mengungsi di beberapa lokasi di Desa Muara Kaman Ilir yang bebas banjir.
Menurut Camat Muara Kaman, Asmuni, para pengungsi sementara ini banyak yang mendirikan pondok atau tenda darurat di daerah Tebalai dengan jumlah mencapai 40 KK. "Kemudian sisanya sebanyak 5 KK menempati Balai Desa Muara Kaman Ilir, dan 2 KK mengungsi di Gunung Lawas," ujarnya.
Ditambahkan Asmuni, pihak Pemkab Kukar lewat Satlak Penanggulangan Bencana maupun pihak-pihak lain telah menyalurkan bantuan sembako dan terpal untuk korban banjir di Muara Kaman.
Tak hanya orang dewasa, banyak balita di daerah pengungsian yang rawan terserang penyakit Photo: Humas Kukar/Rofiq | | |
Kendati demikian, lanjutnya, bantuan sembako tersebut tidak mencukupi untuk dibagikan kepada seluruh KK korban banjir. "Saya mengharapan kembali dari Pemkab Kukar untuk dapat memberikan bantuan tambahan," ujarnya.
Sementara para pengungsi mengeluhkan kurangnya bantuan obat-obatan untuk korban banjir. "Kami disini selama berada di pengungsian serba kekurangan. Mulai air bersih, penerangan, sembako serta obat-obatan," kata seorang ibu bernama Anot.
Ditambahkan Anot, para pengungsi perlu obat untuk mengatasi gatal-gatal, penyakit maag, batuk, flu, demam ringan dan alergi.
"Kami juga sangat berhadap dapat bantuan kelambu untuk melindungi anak-anak kami dari serangan nyamuk. Selama berada di pengungsian ini, kami mulai terkena penyakit gatal-gatal," keluhnya. (win)
|