Umat Hindu se-Kaltim Panjatkan Doa Untuk Aceh-Sumut Para Pinandita Hindu Dharma ketika memimpin upacara dan doa yang berlangsung di Pulau Kumala, Tenggarong, Sabtu (15/01) sore Photo: Agri
Umat Hindu Dharma dengan penuh khidmat memanjatkan doa Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 16/01/2005 18:52 WITA
Ratusan umat Hindu yang tersebar di 5 kabupaten/kota di Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan doa bersama di Pulau Kumala, Tenggarong, Sabtu (15/01) kemarin. Doa yang ditujukan bagi masyarakat Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) yang tertimpa musibah gempa dan tsunami itu ditandai pula dengan pengumpulan dana oleh umat Hindu Kaltim yang akan disumbangkan ke Aceh-Sumut.
Beraneka macam sesaji dipersembahkan warga yang tergabung dalam Parishada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kaltim tersebut, mulai dari aneka macam makanan hingga beraneka rupa bunga.
Upacara keagamaan yang digelar di sekitar Patung Lembuswana tersebut diawali dengan ritual Pacaruan atau pembersihan jagad oleh beberapa pinandita dan pemangku Hindu Dharma. Musik gamelan khas Bali yang dimainkan beberapa orang anggota PHDI Kaltim turut mengiringi jalannya upacara tersebut.
Suasana upacara Parisuda di sekitar Patung Lembuswana, Pulau Kumala, Tenggarong Photo: Agri
Salah seorang Pinandita memercikkan air suci kepada para warga Hindu Dharma Photo: Agri|
| | |
Upacara kemudian dilanjutkan dengan Mepe Kelem ke Segara atau melarung sesaji di sungai Mahakam yang dipersembahkan bagi Sang Hyang Dewa Baruna, dewa penguasa laut atau air. Pelarungan sesaji yang terdiri dari 1 ekor ayam hidup, 1 ekor bebek hidup, bunga-bungaan serta makanan tersebut dilakukan oleh perwakilan pemangku dari 5 daerah di Kaltim yakni Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Samarinda, Balikpapan dan Bontang.
Usai melarung sesaji di tengah sungai Mahakam, ratusan umat Hindu dengan penuh khidmat memanjatkan do'a kepada Tuhan YME bagi masyarakat yang tertimpa bencana di Aceh dan Sumatera Utara serta memohonkan keselamatan bagi bangsa Indonesia pada umumnya serta provinsi Kalimantan Timur dan Kutai Kartanegara pada khususnya agar terhindar dari segala musibah dan bencana.
Menurut Ketua Panitia Upacara, Sang Made Sutama, digelarnya upacara ini sebagai tindak lanjut keputusan PHDI Kaltim di Samarinda pada awal Januari tadi mengenai upacara apa yang harus dilakukan untuk memohonkan keselamatan di bumi Kalimantan Timur.
"Sesuai petunjuk dari Bali, maka apa yang bisa kita lakukan adalah melakukan parisuda yang ditujukan kepada Sang Hyang Sapu Jagad dan Sang Hyang Baruna," demikian kata Sang Made Sutama.
Usai digelarnya upacara yang berakhir menjelang matahari tenggelam tersebut, ratusan umat Hindu Dharma yang hadir secara sukarela memasukkan sejumlah uang kedalam kotak Dana Punia Kemanusiaan yang nantinya akan disumbangkan untuk meringankan korban musibah gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera Utara. (win)
|