Hujan Deras Warnai Pergantian Tahun di Tenggarong Suasana kota Tenggarong yang masih diguyur hujan sekitar pukul 00.01 WITA Photo: Yanda
Umat Muslim kota Tenggarong menggelar Doa Dzikir Akhir Tahun Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 01/01/2005 18:46 WITA
Di tengah keprihatinan bangsa Indonesia atas bencana nasional di Aceh serta situasi politik Kutai Kartanegara (Kukar) yang masih memanas pasca diberhentikannya H Syaukani HR dari jabatan sebagai Bupati Kukar yang kemudian digantikan H Awang Dharma Bakti, suasana pergantian tahun di ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong, berjalan biasa-biasa saja, Jum'at (31/12) malam.
Tidak ada perayaan resmi menyambut tahun baru 2005 yang diselenggarakan pihak Pemkab Kukar. Juga tidak ada sambutan awal tahun baru oleh Bupati Kukar seperti yang sering dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Namun demikian, ratusan umat Muslim kota Tenggarong dan sekitarnya mengadakan Do'a dan Dzikir Kutai Kartanegara dalam rangka memasuki tahun baru bersama Habib Muhammad di Masjid Agung Sultan Sulaiman. Tampak hadir di tengah-tengah masyarakat pada acara ini adalah mantan Bupati Kukar H Syaukani HR.
Mahasiswa Unikarta melakukan penggalangan dana bagi korban bencana di Aceh pada malam tahun baru Photo: Yanda | | |
Sementara masyarakat kota Tenggarong baik tua maupun muda merayakan pergantian tahun dengan caranya masing-masing. Mulai dari berkumpul bersama rekan sejawat sambil berkeliling kota, atau berkumpul didepan rumah sambil berjoget dangdut atau disco, ada pula yang berkumpul bersama sanak keluarga di rumah sambil membakar sate atau jagung.
Di Pulau Kumala yang saat ini masih disemarakkan dengan hadirnya Festival Lampion juga menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk merayakan Tahun Baru 2005. Apalagi pihak panitia penyelenggara membuka Festival Lampion ini hingga pukul 02.00 WITA.
Menjelang tengah malam, tepatnya sekitar 20 menit sebelum pergantian tahun dari 2004 ke 2005, hujan deras mengguyur kota Tenggarong. Dari pantauan KutaiKartanegara.com, jalan-jalan protokol di kota Tenggarong yang sebelumnya ramai oleh lalu-lalang kendaraan bermotor tampak lebih lengang.
Para pengendara sepeda motor yang terjebak hujan terpaksa mencari tempat berteduh yang ada di sepanjang jalan seperti dibawah Jembatan Kartanegara, gerbang kantor, pos penjagaan, maupun rumah-rumah penduduk. Hingga pukul 03.00 WITA, hujan masih membasahi kota Tenggarong. Selamat Tinggal 2004, Selamat Datang 2005! (win/nop)
|