Donald Tick (kanan) saat bertemu Sultan Kutai Kartanegara H Adji Mohd Salehoeddin II di
Tenggarong tahun 2002 lalu
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 13/03/04 11:17 WITA
Adanya wacana agar benda-benda pusaka
Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura seperti mahkota atau Ketopong Sultan Kutai
yang saat ini masih tersimpan di Museum Nasional Jakarta untuk dikembalikan ke Kutai
Kartanegara (Kukar), ternyata mengundang reaksi dari salah seorang pemerhati dari luar
negeri yakni Donald Pietro Tick, warga negara Belanda yang berdomisili di kota
Vlaardingen.
Melalui e-mailnya yang diterima KutaiKartanegara.com
belum lama ini, Kepala Pusat Dokumentasi Kerajaan-Kerajaan di Indonesia (PUSAKA)
tersebut menyambut baik adanya gagasan tersebut. "Saya rasa dikembalikannya mahkota
Sultan Kutai Kartanegara berikut benda-benda pusaka Kerajaan Kutai lainnya merupakan suatu
langkah yang baik," ujar Donald Tick.
Menurut Donald, benda-benda pusaka asli
seperti mahkota Sultan Kutai Kartanegara tentunya sangat tepat dan menarik jika dipamerkan
langsung di bekas istana Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura atau yang kini
menjadi Museum Mulawarman tersebut.
Agar mahkota Sultan Kutai dan benda-benda
pusaka Kutai lainnya tetap dapat disaksikan di Jakarta, Donald Tick menyarankan agar
duplikat benda-benda pusaka kerajaan tersebut yang saat ini ada di Museum Mulawarman
Tenggarong dapat dikirimkan ke Jakarta sebagai gantinya.
Ketopong atau mahkota asli Sultan Kutai
Kartanegara yang saat ini tersimpan di Museum Nasional, Jakarta. Mungkinkah kembali ke
tanah Kutai Kartanegara? |
|
|
Dikatakan pula oleh Donald, saat
ini ada dua mahkota yang dipamerkan di Museum Nasional, yakni satu dari Kesultanan Kutai
Kartanegara dan satu lagi dari Kesultanan Siak (Riau). "Saya tidak tahu apakah
kerabat Kesultanan Siak juga memiliki keinginan yang sama seperti Kutai Kartanegara
terhadap mahkotanya yang ada di Jakarta," kata Donald Tick yang sudah tiga kali
berkunjung ke Tenggarong ini.
Donald berharap agar Pemkab Kukar
berperan aktif dan menjadi perintis untuk usaha ini dengan menggunakan langkah-langkah
yang bijak. Ia juga berharap agar pemerintah pusat (RI) dapat memberikan kebijakan atau
kepercayaan kepada daerah dalam menjaga aset budayanya yang sangat berharga.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya,
salah seorang kerabat Keraton Kutai Kartanegara yakni H Adji Bambang Abd Rachim SH
mengatakan bahwa Museum Mulawarman selayaknya berperan sebagai Memorial Museum karena
bekas istana Sultan Kutai dan benda-benda pusaka didalamnya masih digunakan untuk
pelaksanaan upacara-upacara adat Kesultanan Kutai Kartanegara. "Dan oleh karena itu,
sudah selayaknya jika benda-benda pusaka Kesultanan Kutai Kartanegara yang saat ini masih
ada di Museum Nasional Jakarta untuk dapat dikembalikan ke Tenggarong," ujar HAB Abd
Rachim SH.
Sementara itu, Bupati Kukar Drs H
Syaukani HR MM kepada KutaiKartanegara.com dan Gatra beberapa waktu lalu
pernah melontarkan keinginannya agar benda-benda peninggalan atau aset-aset milik Kerajaan
Kutai (Kerajaan Kutai Martadipura dan Kesultanan Kutai Kartanegara) baik yang ada di
Indonesia atau bahkan di luar negeri sekalipun dapat dikembalikan atau dimiliki kembali
oleh Kutai Kartanegara.
"Kita telah berhasil mendapatkan 3
buah aset Kesultanan Kutai Kartanegara berupa tanah dan bangunan di kawasan Menteng,
Jakarta. Kita menang melalui pengadilan. Dan masih banyak lagi aset Kerajaan Kutai yang
saat ini dikuasai oleh orang lain yang sedapatnya kita miliki lagi," demikian kata
orang nomor satu di Kukar tersebut. (win)
Baca Juga:
Peran Museum Mulawarman sebagai Memorial Museum (26/02/04)
Kesultanan Kutai Kartanegara:
Ketopong
Sultan Kutai Kartanegara |