Seorang balita beraksi dengan mobil mini yang
dikemudikannya sendiri
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 11/04/04 21:21 WITA
Sore itu beberapa bocah usia bawah
lima tahun atau balita tampak asyik mengendarai mobil-mobilan mini. Beberapa diantara
mereka yang sudah biasa mengendarai kendaraan mini ini dengan mudah mengendalikan
kendaraan berkecepatan rendah tersebut dan menghindari tabrakan sesama mereka.
Namun ada pula yang saling menabrak
bahkan menyeruduk gerobak tukang bakso yang mangkal di tepi lapangan tersebut karena belum
biasa atau baru pertama kali mencoba. Seorang pemuda yang menjaga di lapangan tersebut
bergegas membantu sang bocah untuk kembali melanjutkan permainannya.
Pemandangan seperti ini kerap dijumpai
bila setiap sore kita melintasi kawasan Monumen Pancasila, Tenggarong. Puluhan anak-anak
silih berganti menggunakan mobil-mobilan mini yang disewakan sebesar Rp 2.500 per enam
menit tersebut.
Waktu pemakaian diatur terlebih dahulu sebelum
si bocah mulai bermain
Photo: Agri |
|
|
Menurut Mashud, salah seorang pemuda yang
menjadi penjaga permainan ini, usaha penyewaan mobol-mobilan ini telah dirintis kakak
iparnya sejak 4 bulan silam. "Saya bersama tiga orang teman saya yang sehari-harinya
kesini untuk menjalankan usaha ini," ujarnya.
Ada 10 kendaraan mini yang mereka miliki,
namun sore itu hanya ada 9 yang disiapkan karena yang satu lagi sedang diperbaiki. Dengan
menyewakan kendaraan mini berbentuk mobil maupun sepeda motor ini mereka mampu meraup
keuntungan diatas Rp 100 ribu per hari. "Sebulannya bisa memperoleh pemasukan antara
Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta," kata Mashud sambil terus mengamati para bocah
mengendarai mobil-mobilan mini tersebut.
Ditambahkan Mashud, sejak mereka membuka
usaha ini ternyata mampu menyedot perhatian atau minat masyarakat Tenggarong khususnya
para orangtua untuk membawa anak-anaknya bermain sekaligus melatih reaksi mereka dalam
mengendalikan mobil atau menghindari terjadinya tabrakan.
Mashud dan kawan-kawan biasa memulai
pekerjaannya sekitar pukul 16.00 WITA hingga 18.00 WITA setiap harinya. "Namun
kadang-kadang kami tidak menyewakan mobil-mobilan ini kalau sore turun hujan,"
demikian kata pemuda ini. (win)
Para bocah Tenggarong yang asyik dengan
kendaraannya masing-masing
Photo: Agri
|