KutaiKartanegara.com 04/10/04 16:55 WITA
Kenakalan remaja terutama dalam penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol,
Psikotropika dan zat Aditif lainnya) bukan disebabkan oleh pengaruh maupun
dampak dari kegiatan sektor kepariwisataan akan tetapi lebih merupakan trend
atau kecenderungan sosial yang bersifat mengglobal.
Demikian hal tersebut diungkap
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Drs H Syaukani HR MM, ketika menjawab
pertanyaan dari salah seorang peserta Observasi Lapangan Dilklat Kepemimpinan
Kelompok II Tingkat II Angkatan IV Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tadi pagi di
Pendopo Odah Etam, Tenggarong.
Diakuinya bahwa akibat dari
pengembangan sektor kepariwisataan terutama di Kukar dan kota Tenggarong
khususnya selama ini belum ditemui secara signifikan adanya perkembangan
penyalahgunaan NAPZA. Yang jelas dampak dari kegiatan pariwisata di Kukar
semakin dikenal masyarakat di dalam maupun di luar negeri. Dan pendapatan
melalui PAD dari pariwisata yang diterima daerah semakin meningkat setiap tahun.
Ditambahkan Syaukani,
pengembangan sektor kepariwisataan khususnya di kota Tenggarong lebih
diorientasikan pada wisata hiburan keluarga dengan menyediakan fasilitas wisata
yang lengkap berada di Pusat Rekreasi dan Wisata Pulau Kumala Tenggarong. Sedang
untuk wilayah Kukar orientasi kepariwisataannya ditujukan pada adventure tourism
atau wisata petualangan yang cukup banyak ragam dan bentuknya.
Dengan orientasi wisata hiburan
keluarga dan adventure tourism maka penyalagunaan NAPZA hampir tidak terdeteksi.
Untuk mengantisipasi semakin meluasnya penyalahgunaan NAPZA menurut Syaukani
langkah yang dilakukan Pemkab Kukar adalah dengan lebih selektif dan
berhati-hati dalam menyediakan maupun memberikan izin dalam penyelenggaraan
hiburan malam di dalam kota Tenggarong maupun di wilayah Kabupaten Kukar
dikarenakan sarana hiburan malam sering kali disalahgunakan sebagai wadah
penggunaan dan distribusi NAPZA.
"Tanggung jawab untuk
membendung meluasnya penyalahgunaan NAPZA berada pada seluruh komponen
masyarakat bersama pemerintah. Tidak bisa dibebankan kepada salah satu komponen
atau pemerintah saja," ujar Bupati H Syaukani HR.
Bupati Kukar menyarankan bagi
wisatawan yang berkunjung ke Tenggarong dan Kukar pada umumnya yang ingin
menikmati hiburan malam untuk memilih kota Samarinda yang jaraknya tidak terlalu
jauh dari Tenggarong.
Sementara itu Ketua rombongan
Diklat Kepemimpinan Provinsi Jateng, Ir Sutarwi MSc mengatakan peserta diklat
yang berjumlah 40 orang ini akan berada di kukar selama 4 hari, mereka berasal
dari berbagai daerah di Indonesia. Selama di Kukar peserta akan melakukan
kegiatan observasi lapangan terhadap program dan proyek pembangunan yang
dilakukan masing-masing instansi di lingkungan Pemkab Kukar. (joe)
|