Kebakaran di Loa Ipuh Permai Hanguskan 4 Rumah
Kebakaran di kompleks perumahan Loa Ipuh Permai mengakibatkan 4 rumah hangus terbakar Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 12/01/2015 22:47 WITA
Warga di kompleks perumahan Loa Ipuh Permai, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong, digemparkan dengan peristiwa kebakaran yang terjadi Senin (12/01) siang sekitar jam 11.30 WITA.
Kebakaran yang diduga akibat korsleting atau hubungan arus pendek listrik ini menghanguskan 4 buah rumah milik warga RT 15 Kelurahan Loa Ipuh.
Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Namun sebanyak 4 kepala keluarga (KK) atau 18 jiwa harus kehilangan tempat berteduh. Ke empat KK tersebut masing-masing adalah M Gunawan, Abdul Halim, Misbahudin dan Jamarutu.
Menurut keterangan beberapa saksi, kobaran api bermula dari rumah Abdul Halim. Waktu itu mereka melihat api di plafon rumah yang ditengarai akibat aliran listrik.
Selang beberapa menit kemudian, api langsung membesar dan merembet ke rumah lainnya, yakni ke rumah yang berada di samping kiri serta 2 buah rumah yang berada di bagian belakang.
Namun berkat kesigapan petugas pemadam kebakaran dari BPBD Kukar dibantu warga, api akhirnya berhasil ditanggulangi hingga tidak merembet ke rumah-rumah warga lainnya.
Sementara Abdul Halim mengaku kaget dengan kejadian ini dan membantah kalau api berasal dari dalam rumahnya. Pasalnya, sebelum meninggalkan rumah dirinya sudah memastikan kalau rumah dalam keadaan aman. "Kalau berasal dari atas plafon bisa terjadi. Karena saya sudah pastikan kalau perangkat listrik didalam rumah sudah dalam keadaan aman," ungkapnya.
Menurut Halim, saat kejadian rumahnya dalam keadaan kosong karena waktu itu dirinya sedang bekerja dan istrinya sedang pergi mengajar. Sedangkan kedua anaknya sedang bersekolah. "Satu anak yang paling kecil kami titipkan ke orangtua. Jadi rumah dalam keadaan kosong," jelasnya.
Sementara itu, Lurah Loa Ipuh Supriatno yang didampingi Ketua RT 15 Indra Wijaya mengatakan, peristiwa kebakaran ini terjadi begitu cepat sehingga tidak banyak harta benda yang bisa diselamatkan korban.
"Mungkin tidak sampai 10 persen yang bisa diselamatkan. Ada yang hanya sempat menyelamatkan baju kotor didalam keranjang saja, seperti ibu Jamarutu," demikian kata Supriatno. (win)
|