Kodim 0906/TGR Peringati HUT TNI ke-69 Secara Sederhana Hari jadi TNI ke-69 yang jatuh pada setiap tanggal 5 Oktober baru diperingati secara serentak pada Selasa (07/10) kemarin Photo: Dok. Kodim 0906/TGR
Para perwira dan prajurit di lingkungan Kodim 0906/TGR saat mengikuti upacara peringatan HUT TNI ke-69 di Tenggarong, Selasa (07/10) kemarin Photo: Dok. Kodim 0906/TGR
|
KutaiKartanegara.com - 08/10/2014 07:49 WITA
Lantaran tanggal 5 Oktober bertepatan dengan perayaan Idul Adha 1435 H, peringatan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-69 baru diperingati secara serentak di seluruh Indonesia pada Selasa (07/10) kemarin.
Tak terkecuali di ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), hari jadi TNI ke-69 diperingati dalam sebuah upacara di markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0906/TGR.
Upacara yang berlangsung secara sederhana ini hanya dipimpin Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0906/TGR Mayor Inf Didi Carsidi. Pasalnya, Dandim 0906/TGR Letkol Inf Frits Wilem Rizard Pelamonia harus menghadiri upacara yang sama di markas Kodam VI/Mulawarman, Balikpapan.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dalam amanat tertulis yang dibacakan Mayor Inf Didi Carsidi mengajak jajaran prajurit TNI untuk merefleksikan dan mengevaluasi hari jadinya dengan meningkatkan kualitas peran sebagai komponen bangsa, serta tugas sebagai unsur keamanan dan pertahanan negara yang implementasinya ditunjukkan dengan ketaatan dan kebaikan bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Ditambahkan Panglima TNI, tema pokok pada peringatan HUT TNI ke-69 adalah Patriot Sejati, Profesional dan Dicintai Rakyat. "Berangkat dari tema tersebut, TNI ingin menunjukkan bahwa TNI masih berada pada hakekat dirinya sebagai prajurit pejuang dan pejuang prajurit, yang cinta negara, cinta bangsa, cinta rakyat dan cinta kehidupan," ujarnya.
Kasdim 0906/TGR Mayor Inf Didi Carsidi saat membacakan amanat Panglima TNI Photo: Dok. Kodim 0906/TGR | | |
Panglima TNI juga mengajak kepada seluruh prajurit dan PNS TNI untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pengabdian. Oleh karena itu, Jenderal Moeldoko pun menginstruksikan 7 poin untuk dipedomani.
Pertama, mantapkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas, kehidupan prajurit, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Kedua, tempatkan tugas di atas segala-galanya, karena tugas adalah kehormatan, harga diri dan kebanggaan. Kobarkan terus semangat pantang menyerah, rela berkorban, keunggulan moral serta senantiasa bersama dan bersatu dengan rakyat dalam setiap pelaksanaan tugas," pesannya.
Kemudian ketiga, junjung tinggi nilai dan semangat kebangsaan demi tetap kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta tetap tegaknya kedaulatan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Keempat, tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, dengan mencermati serta mengantisipasi perkembangan situasi secara terus-menerus, terhadap adanya upaya menggangu kedaulatan dan keutuhan w1layah NKRI," ujarnya.
Kelima, pegang teguh disiplin keprajuritan dengan berpedoman pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, taati hukum dan hormati Hak Azasi Manusia.
Keenam, bina soliditas satuan, tegakkan rantai komando dan mantapkan kesatuan komando di setiap Strata Kepemimpinan Satuan TNI, sehingga terwujud loyalitas tegak lurus yang jelas dan tegas.
"Ketujuh, mantapkan kepemimpinan lapangan, budayakan belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh, benar dan baik, karena belajar dan berlatih merupakan jalan utama menuju tercapainya profesionalisme keprajuritan yang diharapkan," demikian pesan Panglima TNI seperti disampaikan Kasdim 0906/TGR Mayor Inf Didi Carsidi. (win)
|