Jajaki Kerjasama Dengan Swedia, Bupati Rita Widyasari Temui Dubes Ewa Polano Dubes Swedia untuk Indonesia, Ewa Polano, saat berdialog dengan Bupati Kukar Rita Widyasari di Jakarta, Rabu (05/02) kemarin Photo: Humas Kukar/Betty
Dubes Swedia Ewa Polano dan Bupati Kukar Rita Widyasari saling tukar menukar cenderamata di akhir pertemuan Photo: Humas Kukar/Betty
|
KutaiKartanegara.com - 06/02/2014 23:45 WITA
Terkait rencana Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) untuk mengelola sampah sebagai sumber energi, Bupati Kukar Rita Widyasari menemui Duta Besar (Dubes) Swedia untuk Indonesia, Ewa Polano, di gedung Menara Rajawali, Jakarta, Rabu (05/02) kemarin.
Pertemuan ini sendiri merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan kerja Bupati Rita Widyasari ke Swedia beberapa waktu lalu. Ketika itu Bupati Rita Widyasari berkesempatan melihat langsung instalasi pengelolaan limbah menjadi sumber energi di daerah Falun, Borlange dan Stockholm.
"Maksud kedatangan saya menemui Dubes Swedia adalah dalam rangka untuk belajar atau menjalin kerjasama dengan Swedia," kata Rita usai pertemuan tersebut.
Selain itu, lanjutnya, Kukar ingin mempelajari tata cara pelestarian lingkungan hidup dan tata kelola limbah serta menjajaki peluang-peluang kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
"Mereka siap mengajarkan kita bagaimana mengelola sampah dan air limbah dengan baik, karena Falun itu luas kotanya kurang lebih seperti Kukar, tapi semua energi yang ada berasal dari sampah, air limbah serta falet (serbuk geraji atau kayu) yang diolah menjadi listrik, bahkan membuat air bersih pun berasal dari fallet. Sedangkan air dari septic tank diubah menjadi energi listrik," kata Rita.
Menurut Rita, jika teknologi tersebut bisa dipelajari dengan mendatangkan tenaga ahli bahkan melakukan magang ke Swedia, tentu akan membantu Kukar dalam mengatasi masalah listrik.
"Kita harus membuka diri dengan orang luar. Swedia tidak memiliki energi tetapi mereka bisa memanfaatkan sumber energi yang dibuang percuma menjadi energi," imbuhnya.
Melalui pertemuan tersebut, Rita berharap agar Swedia bisa mentransfer teknologi dan menjalin kerjasama dengan Pemkab Kukar. Menurut Rita, pihaknya akan membuat daftar prioritas kerjasama yang akan dilakukan yang selanjutnya akan diserahkan kepada Pemerintah Swedia melalui Dubes Swedia di Indonesia.
Sementara itu, Dubes Swedia untuk Indonesia Ewa Polano menyambut baik rencana Pemkab Kukar untuk menjalin kerjasama dengan Swedia. Ewa mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti pertemuan tersebut.
Dan dalam waktu dekat, Dubes Swedia untuk Indonesia juga akan mengundang Bupati Kukar dan para pengusaha Swedia dalam jamuan makan malam di rumahnya untuk membicarakan jalinan kerjasama.
"Saat ini kalangan bisnis swasta Swedia tengah menunjukkan minat yang semakin besar di Indonesia. Begitu pula dengan dinamika dan populasi muda di negeri ini, pemerintah Swedia berharap kerjasama bilateral dengan Indonesia bisa diperluas dengan membuka kemitraan di bidang inovasi teknologi ramah lingkungan," kata Ewa.
Besarnya minat ini, lanjutnya, sejalan dengan komitmen pemerintah Republik Indonesia untuk berupaya agar bisa mengembangkan kemampuan bangsa ini dalam berinovasi dan berproduksi. "Swedia akan membantu mewujudkan komitmen itu. Swedia bisa melakukannya melalui teknologi dan inovasi sekaligus dengan memperluas kerjasama kedua negara, dan salah satunya merintis proyek-proyek percontohan," demikian kata Ewa. (bet)
|